Analisis SWOT Bisnis Keripik Singkong, Wajib Tahu!

Cemilan mana sih, yang renyahnya bikin nagih, gurihnya ngangenin, dan harganya bersahabat, selain keripik singkong? Cemilan ini selalu punya tempat di hati kita, makanya gak heran, kenapa banyak banget yang tertarik dan mulai analisis SWOT bisnis keripik singkong.

Bingung? Gatau cara menganalisa bisnis keripik singkong yang benar? Tenang aja! Artikel ini bakal ngasih tau kamu gimana cara menganalisa SWOT bisnis keripik singkong secara tuntas.

Apa Itu SWOT?

Sebelum lanjut menganalisa bisnis keripik singkong, kamu harus tau apa itu SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strengths Weaknesses Opportunities Threats (Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Ancaman).

Singkatnya, SWOT adalah metode buat membedah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari bisnis yang mau kamu bangun atau kamu geluti. Dengan SWOT, kamu punya gambaran utuh tentang gimana kamu menjalani bisnis dan biar kamu siap dengan segala tantangannya.

Analisis SWOT Bisnis Keripik Singkong

Kira-kira kamu mau bawa bisnis ini kemana, atau bagaimana? Untuk inilah SWOT ada. Ibarat pelaut atau pengembara yang kemana-mana butuh kompas biar tau arah mata angin, kamu juga butuh SWOT sebagai “kompas” biar kamu tau arah usahamu harus dibawa kemana.

Sekarang siapin catatanmu! Kita bakal bahas SWOT bisnis keripik singkong, biar nanti kamu gak luntang-lantung dan planga-plongo pas ngejalanin bisnis ini.

1. Strengths yang Bikin Keripik Singkong Worth It

Apa sih yang bikin keripik singkong cocok buat kamu yang mau mulai bisnis?, atau apa sih yang bikin keripik singkong kayaknya worth it buat kamu jadiin usaha?

• Bahan baku yang melimpah ruah dengan harga yang cenderung stabil.
• Pasarnya luas banget alias semua orang suka.
• Produksinya sederhana dan gampang banget.
• Walaupun ini makanan tradisional, inovasi rasa dan bentuknya gak ada habisnya.

2. Weaknesses yang Harus Kamu Perhatiin

Semua bisnis pasti punya celah kelemahannya masing-masing. Makanya kamu harus tau apa aja sih yang jadi kelemahan bisnis keripik singkong.

• Bisnis ini bergantung banget sama kualitas singkong, jadi kalau kamu salah pilih singkong, produkmu bisa-bisa dianggap nggak konsisten sama konsumen.
• Persaingan pasarnya ketat banget, yang mana ini menuntut produkmu punya diferenisasi dan marketing yang gokil.
• Walaupun inovasi rasanya gak ada habisnya, keripik singkong itu punya rasa khasnya sendiri. Ini bakal jadi tantangan banget buatmu, pokoknya gimana caranya kamu bisa bikin rasa-rasa baru yang beda tanpa harus ngubah rasa khas dari singkong.

3. Opportunities Dari Keripik Singkong

Dibalik kelemahan setiap bisnis, pasti selalu ada celahnya walau sikit. Setelah tau kelemahan yang harus kamu perhatiin, sekarang waktunya nyari celah sikit peluang bisnis keripik singkong dari kelemahan tadi.

• Sekarang konsumen udah merhatiin kesehatan, karena sekarang lagi tren hidup sehat. Kamu bisa ningkatin kualitas produkmu sekalian branding produkmu pakai mesin vacuum frying atau tambah nutrisi biar orang tertarik nyoba keripik sehatmu.
• Pasarnya stabil.
• Kekuatan pemasaran online-nya gak terbendung.

4. Threats yang Harus Kamu Hadapi

Gausah panik! Ancaman bisa kamu hadapi dengan strategi. Kamu harus realistis menghadapi ancaman eksternal yang bisa bikin kerajaan bisnismu goyah.

• Gebrakan tiba-tiba dari pesaing atau kompetitor baru, entah inovasi rasa, kemasan, atau strategi marketing yang lebih gencar, bisa mengancam bisnismu.
• Jangan abaikan perizinan dan legalitas pemerintah.
• Bencana alam dan hama juga bisa ngaruh ke pasokan singkongmu.
• Selalu pastiin keripikmu biar tetap selalu konsisten.

Penutup

Jangan cuma jadi satu diantara banyaknya produsen keripik singkong, tapi jadilah yang paling bersinar diantara mereka. Kuncinya cuma ada di inovasi, konsisten, branding yang kuat, dan strategi marketing yang gokil.

Setelah menganalisa SWOT, sekarang pertanyaannya adalah gimana kita bisa tau bisnis ini bakal berhasil?, bagaimana kita bisa mastiin kesuksesan keripikmu terus berlanjut? Kamu gak bakal tau sampai kamu nyoba. Tunggu apa lagi? Ayo mulai dari sekarang! Kalau bukan sekarang, kapan lagi?