Cara pilih biji kopi itu bukan cuma soal asalnya dari mana, loh. Banyak faktor yang perlu kamu perhatikan biar hasil seduhannya nggak zonk. Soalnya beda jenis, beda rasa, dan beda juga kualitasnya.
Kalau kamu baru mulai ngulik dunia perkopian, tenang aja. Di artikel ini, kita bakal ngobrol santai soal gimana caranya milih biji kopi yang cocok, dari awal sampai akhir. Yuk mulai kenalan!
Kenali Dulu Selera Lidahmu
Sebelum beli, tanya dulu ke diri sendiri, kamu suka kopi yang strong atau yang ringan? Kopi arabika punya rasa yang lebih asam, aromatik, dan kompleks. Robusta lebih pahit, bold, dan berkarakter kuat. Nah, dari sini kamu udah bisa punya bayangan, mau biji yang mana.
Nggak ada yang lebih bagus antara arabika atau robusta. Semua tergantung selera masing-masing. Jadi penting banget loh kenali dulu lidah kamu cocoknya sama yang mana.
1. Perhatikan Bentuk Fisik Biji Kopi
Lihat bentuk bijinya. Biji kopi yang bagus itu padat, warnanya merata, dan nggak ada pecahan aneh. Kalau kamu nemu biji yang warnanya belang, retak-retak, atau terlalu banyak serpihan kecil, bisa jadi kualitasnya kurang oke. Biasanya hasil roasting-nya juga kurang maksimal.
Pilih biji yang bentuknya seragam dan nggak ada cacat visual. Ini menandakan proses sortasi dan sangrainya dilakukan dengan benar.
2. Cek Tanggal Sangrai atau Roasting Date
Tanggal sangrai itu penting banget loh, bukan tanggal kedaluwarsa ya. Biji kopi paling enak dikonsumsi antara 7–30 hari setelah disangrai.
Kalau masih terlalu baru, gas CO2 belum keluar semua dan rasanya bisa aneh. Tapi kalau udah terlalu lama, aroma dan rasa kopi bakal hambar.
Jadi waktu beli, pastiin kamu liat label sangrainya. Idealnya pilih yang baru disangrai 1–2 minggu lalu biar rasanya maksimal.
3. Aroma Biji Kopi, Jangan Disepelein
Ambil segenggam biji, terus cium deh aromanya. Kopi yang bagus biasanya punya wangi khas yang kuat, bisa nutty, fruity, atau earthy tergantung jenisnya.
Kalau nggak ada aroma atau malah kecium bau tengik atau apek, mending cari yang lain. Itu tandanya bijinya udah lama atau penyimpanannya nggak bagus.
Aroma itu salah satu indikator utama kualitas kopi. Jadi hidungmu juga punya peran penting dalam pemilihan biji kopi loh.
4. Tanya Asal Usul dan Prosesnya
Nggak semua orang tahu, tapi proses pasca panen juga ngaruh banget ke rasa kopi. Ada yang natural, honey, dan full wash, dan tiap metode kasih hasil rasa yang beda-beda.
Jadi coba deh tanya ke penjualnya soal biji kopi itu diproses gimana. Kalau dia ngerti dan bisa jelasin, itu pertanda biji yang kamu beli punya asal-usul yang jelas.
Kopi dari single origin juga biasanya punya karakter rasa yang unik banget. Beda loh rasanya kopi dari Gayo, Toraja, atau Bajawa.
5. Beli di Tempat yang Terpercaya
Nah, terakhir tapi penting banget: beli biji kopi di tempat yang emang fokus jualan kopi. Entah itu roastery lokal, kedai kopi spesialis, atau marketplace terpercaya.
Jangan asal beli yang cuma murah doang. Karena harga kadang emang beneran menunjukkan kualitas. Pilih yang jelas asalnya, penyimpanannya oke, dan punya banyak review bagus.
Kalau bisa, cari toko yang nawarin tester atau sampler biar kamu bisa coba dulu sebelum beli dalam jumlah besar.
Kesimpulan
Milih biji kopi yang tepat itu nggak sesederhana cuma beli asal ada di rak, loh! Cara pilih biji kopi yang pas itu butuh perhatian terhadap berbagai faktor, seperti jenis kopi, bentuk fisiknya, aroma, tanggal sangrai, dan asal usulnya.
Semua itu bisa mempengaruhi kualitas dan rasa kopi yang kamu nikmati.Jadi, kalau kamu udah kenal selera dan paham cara pilih biji kopi yang tepat, dijamin deh pengalaman ngopi kamu bakal lebih maksimal.
Jangan lupa juga beli biji kopi di tempat yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan kamu, ya!